Saturday, October 8, 2016

SENYUM KALBU | PUISI EDISI 6 | HARI SUSILO

SENYUM KALBU
Air jatuh dibawah awan
Rintihan rindu menyayat rindu
Tanpa sadar insan berjalan dibawah guyuran hujan
Memikul berat rasa rindu di manisnya senyum manismu



Angin berhembus di senja petang
Dingin pun tak terasa tajam
Rasa sakit sekilas hilang
Mendengar rangkaian kata sayang

Genggaman jari mungil tanganmu
Bagaikan beton ditengah laut
Tak akan goyang diterjang laut biru
Seperti kuatnya tali tambang yang baru dirajut

Indahnya rasa ini
Bila dua sedjoli saling mengerti
Tak ada selingan mendustai
Melainkan kepercyaan hati

Namun itu hanya sebuah tulisan
Diawal memegang keseriusan
Didalam perjalan perlahan mulai menghilang
Akhirnya memutuskan hubungan tanpa alasan

Tanpa memikirkan perasaan
Meninggalkan bunga jiwa yang kau tanam
Sedikit demi sedikit kau siram
Dengan penuh kesetiaan

Ketahuilah tidak mudah membuang perasaan
Benih yang kau tanam tidak langsung mati
Butuh proses panjang mematikan rasa dan kenangan
Sampai kita berlainan hati, beda pasangan di janji suci

Impressium : Puisi Senyum Kalbu puisi ke 6 yang menggambarkan 2 pasangan merajut asmara di waktu muda. Sayangnya umur hubungan mereka tidak bertahan lama, meski berat hati mereka melepas ikatan dan memulai hidup baru. Meski berat tetap dijalani, hingga akhirnya rasa itu tidak pernah bisa pindah meskipun mereka sudah memiliki status masin2 masing.

Tahun penulisan : 08 Oktober 2016
Tahun publikasi :08 Oktober 2016
Media & Hak Cipta : Harimediaku
Penulis : Hari Susilo
Edisi terbit : 6

No comments:

Post a Comment