Saturday, September 24, 2016

SEBERKAS MIMPI | PUISI EDISI 4 | HARI SUSILO

S E B E R K A S  M I M P I
Puisi edisi 4

Aku anak desa
Jauh dari hiru binar gaya
Dekat dengan orang tua dan keluarga
Cinta pada alam semesta


                    Suatu senja aku berdiri
                    Melihat orang disekitarku
                    Pulang dari sawah membawa jerami
                    Betapa berat tulang-tulang besi mencari rejeki

Sekejap aku menengok belakang
Ibu bangun pagi buta
Menyiapkan bekal untuk keluarga tersayang
Sebelum pergi ke pasar mengayuh ontel tua


                    Lekas ibu pergi
                    Bapak menyabet cangkul
                    Ditengah dinginnya pagi
                    Sementara aku masih tidur mendengkur

Semua telah pergi sebelum terbit mentari
Tanpa lupa meninggalkan sepiring sarapan
Untuk bekal tenaga disekolah ku nanti
Setiap butir nasi terkias doa dan harapan, semoga anaknya menjadi insan yang membanggakan


                    Cucuran keringat ayah ibu
                    Bekal semangatku menuntut ilmu
                    Rasa lelah dan dahaga mereka
                    Akan kukabulkan cita-cita mereka

Aku rela belajar siang dan malam
Kuliah pagi kerja malam
Semua untuk kelancaran studyku
Beriringan dengan tawa canda sedih lelah dan syahdu


                                       Tiap malam aku berdoa sendu
                                       Tuhan lacarkanlah segala urusanku
                                       Jauhkanlah dari aral marabahayamu
                                       Ijabahilah doa malaikat kecil penjagaku

Puisi ini saya tulis pada pukul 02.00 WIB ditengah hujan deras. Melihat butiran air turun mengingatkan akan perjuangan orang tua membiayai sekolah dari kecil sampai sekarang. Ditengah sibuknya pekerjaan tangan kecil ini mengukir goresan tinta di sobekan kertas berwarna putih kecoklatan. Apa yang saya tulis benar-benar kisah nyata perjalanan saya selama ini. Semoga menjadi inspirasi untuk anak-anak bahwa apabila kita mempunyai sebuah keinginan maka keinginan tersebut akan bisa terlaksana bilamana kita mau menjalani dan memperjuangkannya. Jangan berhenti lantaran ekonomi dan sosial, masih banyak jalan menuju Roma atau Jakarta, asalkan kita mau prihatin dan berjuang. 

"DISITU ADA KEMAUAN DISITU ADA JALAN"


Tahun penulisan : 21 September 2016
Tahun publikasi : 24 September 2016
Media & Hak Cipta : Harimediaku
Penulis : Hari Susilo
Edisi terbit : 4

No comments:

Post a Comment